5 Wabah Lokal Teraneh Dalam Sejarah Tidak Terpecahkan | Poker Online Indonesia

POKER ONLINE INDONESIA

5 Wabah Lokal Teraneh Dalam Sejarah Tidak Terpecahkan.

Wabah lokal atau yang dikenal dengan epidemi telah merupakan istilah yang telah digunakan buat menjelaskan kondisi dimana penyakit yang menyebar luas pada daerah dan terjadi pada banyak orang. Epidemi atau wabah lokal ini telah menjadi penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu manusia dalam suatu periode tertentu. Sederhana wabahlokal adalah penyakit yang terjadi cepat dan tidak diduga. Hingga saat ini banyak sekali wabah yang telah menyerang manusia. ada wabah yang bisa dapat diatasi tetapi ada pula wabah yang hingga saat ini menjadi misteri dalam ilmu pengetahuan. setidaknya ada lima wabah lokal yang pernah menyerang manusia dan hingga kini misteri penyebab oabatnya masih belum terungkap.

POKER ONLINE

1. Ensefalitis lethargica Sickness alias Sleepy Epidemi - Telah terjadi hampir bersamaan dengan wabah flu Spanyol yang mematikan, ada satu wabah aneh lainnya telah merajalela sekitar tahun 195. Wabah yang dikenal dengan Ensefalitis lethargica atau wabah mengantuk ini telah menewaskan sekitar satu juta orang. tak cukup dengan itu saja, wabah menyebabkan jutaan orang lainnya mengalami kelumpuhan, wabah ini menyebabkan risiko kematian hingga 40%. Secara lebih Spesifik ensefalitis lethargica telah ditandai dengan beberapa gejala seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, sakit kepala, lesu, penglihatan buram, respon fisik dan mental melambat. seperti kehadirannya, wabah lokal atau epidemi ini telah berakhir pada tahun 1926 secara misterius, Hingga kini, Wabah telah diketahui penyebabnya. 

AGEN ONLINE

2. Penyakit Tidur di Kazakhstan - Terjadi di sebuah kota kecil Kalachi, Kazakhtan, hampir seperempat penduduk terserang penyakit tidur yang tidak terkait sama sekali dengan Ensefalitis. Penyakit yang mu8ncul pada tahun 2013 dan telah menyebabkan orang tertidur selama berhari-hari dalam satu waktu. Saat terbangun penderitaan akan merasa mual, sakit kepala, atau bahkan kehilangan memori, lebih dari 20.000. tes yang telah dilakukan pada udara, air, makanan dan oran-orang dari daerah tersebut. menjadi titik terang buat mengatasi wabah lokal ini. Penyakit yang menyerang hampir segala usia, baik anak-anak, usia muda maupun usia tua, dan beberapa kejadian adalah halusinasi keseringan. 

AGEN POKER TERPERCAYA

3. Wabah Menari di Strasbourg - Pada bulan Juli 1518, pada sebuah wabah lokal aneh yang telah menyerang kota Strasborg yang kini telah menjadi bagian dari Perancis. Wabah tersebut pertama kalinya dimulai dari seorang wanita tanpa musik, Dalam waktu seminggu 34 orang lain mulai tertular dan pada bulan Agustus tercatat sekitar 400 orang yang telah tertular.

Pada awalnya para musisi justru menfasilitisi mereka yang menari dengan iringan musik. Tetapi mereka berhenti ketika kaki orang yang menari tersebut berlumuran darah dan mereka mulai mati akibat serangan jantung. Banyak orang melakukan ritual suci ke gunung untuk memohon keselamatan.

DOMINO ONLINE

4. Morgellons - Salah satu wabah yang masih diperdebatkan hingga saat ini adalah sebuah wabah lokal yang disebut dengan Morgellons. Wabah ini dinamai oleh seorang ahli biologi University of Massachusetts Boston yang bernama Mary Leito. Meskipun tampaknya cenderung mempengaruhi wanita kulit putih terutama yang berusia setengah baya, penderita merasa seperti ada serangga di bawah kulitnya.Gejala yang ditunjukkan wabah ini seperti gatal-gatal atau pasien merasa seperti terbakar, atau bahkan kehilangan memori.

AGEN CASINO ONLINE

5. Wabah Tertawa Tanganyika - Pada tanggal 30 Januari 1962, di negara baru Tanganyika (sekarang menjadi bagian dari Tanzania) bermula dari tiga gadis muda yang menertawakan sebuah lelucon. Namun, bukan tawa mereda setelah beberapa menit, tertawa itu justru menular ke seluruh sekolah. Ii bahkan mempengaruhi hampir 60% dari siswa. Tak hanya itu, wabah tertawa itu juga menyebar ke luar sekolah. Meskipun telah ada laporan yang mengatakan bahwa orang-orang di kota tersebut tertawa terus menerus selama satu tahun, ternyata laporan itu tidak benar. Karena wabah ini, para penderita tertawa tanpa kendali hingga mengeluarkan air mata, pingsan, dan bahkan memunculkan ruam. Beberapa sekolah terpaksa menutup karena dikatakan telah menularkan wabah pada ribuan orang.